Rabu, 20 Oktober 2010

Pengaruh Pemikiran Kreatif dan Perilaku Inovatif Terhadap Kinerja SDM

ABSTRACT
by:
Urip Sedyowidodo
PT X Business Success Model based Management System and Practices is developed to form creative employees who can achieve the innovative result and product at the end of the business process.
Productivity of innovative people will increase not only profit but also non financial productivity which is measured from some indicators such as employee satisfaction, employee retention, and employee productive behaviour.
It is an important thing to know the practices of the Management of PT X in building a condusive working environment to nurture creative thinking and innovative employee behaviour.
This research uses the explanatory survey method focusing on the population of employees of PT X in Jakarta. The sampling technique which is used is the probability sampling. The data were collected by using observation, interviews, and questionnaire of which the validity and reliability have been tested. The data is analyzed by SEM method (Structural Equation Model) using the program of software LISREL 8.30
The result of this research show that there is creative thinking influence to innovative behaviour, which further inspire HR non financial productivity. From the three indicators of HR non financial productivity mentioned above, the research result show that employee satisfaction is a dominant factor in the HR non financial productivity variable.
Research have tested that the management role is a very strong influence on the growth of creative thinking and innovative behavior. The innovative indicator, stated that the management effort to create entrepreneurial spirit is low. Such is the case with the listening availability of the management of PT X. Both indicators contribute to build the total average score on Entrepreneurial Practices and Entrepreneurial Policies; however the contribution to the first mentioned is lower than the contribution to the second mentioned. We can say that in the managerial level, employee satisfaction happened due to the fact that they have employee involvement on policy making, but there is no realization yet of ideas in the field.
Keywords: Creative Thinking, Inovative Behavior, HR Non Financial Productivity by HR Scorecard approach.
PT X adalah perusahaan di bidang EPC( Engineering, Procurement, Construction) yang dituntut oleh klien untuk menghasilkan produk yang inovatif. Produk PT X harus selalu memenuhi spesifikasi unik klien yang berbeda satu sama lainnya. Misalnya dalam membangun suatu instalasi pengeboran sampai dengan kilang minyak, maka faktor lingkungan, kondisi alam dan ketersediaan sumberdaya sangat berpengaruh dalam menciptakan desain, memilih material dan mendirikan instalasi tersebut. Faktor alam yang sangat berpengaruh, misalnya adalah kontur dan struktur geologi bumi bawah tanah, suhu, tekanan dan berbagai mineral alam yang spesifik berbeda satu lokasi dengan lokasi lainnya, belum lagi ketersediaan sumber daya lain, misalnya tenaga kerja. Di sisi lain, perusahaan multinasional dari Luar Negeri dimungkinkan untuk beroperasi di Indonesia karena kebijakan globalisasi Pemerintah Indonesia mengijinkan untuk itu. Oleh karena itu PT X perlu melengkapi organisasinya dalam rangka memenuhi tuntutan spesifik setiap klien dan menjawab tantangan globalisasi ini sebagai tuntutan bisnisnya. Dengan kata lain, klien menuntut karyawan PT X terus memberikan produk yang inovatif.
PT X sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang EPC, telah memperlengkapi organisasi dengan perangkat sistem manajemen strategi yang menghubungkan antara tuntutan bisnis dengan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia yang tertuang dalam dokumen Business Success Model. Dalam model bisbis tersebut tercantum Performance Scorecard yang menggambarkan bagaimana pengaruh SDM yang termotivasi, kompeten dan memiliki kepuasan kerja pada akhirnya menghasilkan kinerja yang diharapkan perusahaan.
Business Success Model PT X:
KINERJA & Kreativitas.doc [Compatibility Mode]
Performance Scorecard  PT X
Cause-Effect Relationship
Mengembangkan Kreativitas dalam organisasi:
Mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam organisasi-organisasi berarti menerapkan suatu strategi proaktif dan terencana serta menggerakkan proses-proses kreativitas dan inovasi. Ini berarti menarik, mengembangkan, dan mendukung kreativitas orang-orang yang bekerja didalam organisasi. Ini juga berarti lebih mendorong konflik konstruktif dan keragaman pandangan dalam organisasi-organisasi modern yang heterogen untuk menghasilkan bauran yang kaya dari perspektif-perspektif yang membuahkan ide-ide kreatif dan inovatif.
KINERJA & Kreativitas.doc [Compatibility Mode]-1
Sumber : Michael A. West (1997), Mengembangkan Kreativitas dalam Organisasi
Arsitektur SDM sebagai Asset Stratejik
Istilah “Arsitektur” secara luas menjelaskan profesi SDM didalam fungsi SDM, sistem SDM yang berkaitan dengan kebijakan dan praktek SDM melalui kompetensi, motivasi dan perilaku SDM. Gambar berikut ini menggambarkan proses arsitektur strategi SDM (Becker Huselid and Ulrich, 2001):
Fungsi HR System HR Perilaku Karyawan
Kinerja Non Finansial yang dipengaruhi perilaku stratejik SDM oleh Kaplan and Norton (1996:129) ditunjukkan dengan pengukuran utama untuk SDM yaitu kepuasan pekerja, retensi pekerja dan produktivitas pekerja. (Hal ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan Hi Tech-USA: dalam Becker et a1:2001:61).
HR deliverable lebih mengacu pada outcomes people, seperti yang disampaikan oleh Robbins (2002: 22) outcomes people itu dapat berupa productivity, absenteisme, turn over dan satisfaction.
Microsoft Word-3
Kaplan and Norton (1996:130) menyatakan bahwa satisfied employee are precondition for increasing productivity, responsivenees, quality and customer services. Employee satisfaction objective is generally considered the driver of the other two measures, employee retention and employee productivity.
Kinerja SDM adalah ukuran hasil, dampak keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pegawai, inovasi, proses internal dan kepuasan pelanggan. (Kaplan and Norton: 1996:131).
Praktek manajemen berdasarkan pilihan tepat strategi SDM dapat mendukung tumbuhnya jiwa Intrapreneur karyawan. Berkembangnya lingkungan Intrapreneurial diharapkan menyuburkan pemikiran kreatif dan inovatif yang akan berpengaruh terhadap kinerja SDM.
Sehingga dapat dirumuskan bahwa pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh perilaku kreatif dan inovatif terhadap kinerja Non Finansial SDM”.
Pengaruh perilaku kreatif dan inovatif terhadap kinerja Non 
Finansial SDM
Filed under: HRD, Kinerja
 
http://www.uripsedyowidodo.com/penilaian-kinerja-pada-pekerja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar